Juliasih
Awal
datang kemari (Yayasan Pacung), saya bukan bermaksud menjadi pembina atau
mencari sebuah ilmu. Bukan, bukan itu. Saya datang kemari untuk satu tujuan,
yaitu mengunjungi pacar, yang sekarang sudah menjadi suami saya. Ketika itu, suami saya sudah menjadi pembina
di sana. Sebut saja, namanya, Angga. Lama-lama entah terkena sihir apa, saya
langsung tertarik dengan cara mengajar dan semua tentang pasraman. Seolah hati
saya berkata,"Inilah tempat saya, inilah tempat impian saya." Jujur,
tidak ada satu pun sekolah yang seperti ini.
Saya pernah menjadi seorang guru honor di sebuah sekolah negeri. Di
sana, administrasi menjadi hal yang penting. Namun, jarang digunakan. Saya
pernah mencoba membuat inovasi belajar yang kiranya akan membuat anak lebih
semangat belajar, tetapi terbentur biaya. Saya adalah guru honor yang mendapat
gaji kurang dari tiga ratus ribu. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari saja
masih bingung. Apalagi menutupi biaya bahan mengajar yang lumayan menguras
kantong. Seolah dikebiri sebelum berkembang. Bisa saya analogikan seperti itu.
Saat menginjakkan kaki di pasraman,
saya merasa akan bisa mengeksplor dan mencoba banyak hal tanpa takut terbentur
biaya lagi. Di pasraman juga banyak sekali peralatan berdrama, tari, melukis,
mainan, alat peraga, dan banyak lagi yang lainnya yang bisa digunakan. Ini
sungguh membuat saya serasa di surga.
Hampir 2 tahun sudah, saya bekerja
di sini. Banyak hal yang berubah di dalam diri saya. Misalnya, dulu saya tidak suka
bahasa Inggris, matematika, dan sejarah. Tetapi, sekarang itu menjadi favorit
saya. Dulu saya membenci semua itu karena memang tidak mengerti dan tidak
terlalu pandai menghitung serta berbicara bahasa Inggris. Pasraman
memfasilitasi dengan sedemikian rupa hingga membuat saya paham bahkan sampai
tertarik dengan itu semua. Selain ilmu pengetahuan, hal lain yang saya dapat
adalah cara-cara mendidik anak, bagaimana menangani anak-anak saat sudah mulai
bandel. Itu saya dapatkan ketika mendapat kesempatan mengajar di Paud. Sungguh
pengalaman yang berharga. Beberapa pengetahuan tentang mendidik juga saya
terapkan di rumah, terutama untuk anak saya ,Tantri.
Berawal
dari ketidaksengajaan, saya telah menemukan hidup saya, di sini. Kebetulan yang
menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar